Minggu, 25 September 2011

Little Secret 2

Tenang, bukan cerita Pokemon lagi kok kali ini :p.....

             Kudengar "Day by day ee heyyyyy........" dengan  alunan musik dibalut semangat remaja membawa aku kembali mengingat kisah SMUku lagi... :p. Kisah SMU ini emang ga prnah habis kalo diceritain. Bener ga? :D .... Ga perlu basa basi lagi deh, langsung aja keee TKP....

            Tahun ini aku sudah memasuki musim terakhir berseragam putih abu-abu. Kami bersiap-siap untuk menjalani retret terakhir kita bareng2 (Sekedar info : di Sekolahku selalu diadain retret buat pendewasaan ato buat penguatan iman ato apalah, tapi buat kita, ini saatnya kita senang2 bareng.... :D). Kelas kami ada pada urutan ke 2 terakhir di jadwal retret waktu itu, karena dijadwalkan dari kelas IPS kemudian baru kelas IPA.

             Pada minggu pertama, kelas pertama yang sudah retret dengan senang bercerita-cerita tentang apa saja jadwal acara retret tahun ini. Begitu pula pada minggu-minggu berikutnya. Berbagai kasus yang berbeda dari kelas-kelas yang berbeda membuat kita, IA2 uda ga sabar buat retret. (ini biar ceritany bagus aja wkwk)

            H-1 Retret, topik kelas mulai berubah 180 derajat dari yang biasa seperti "Alah fisika aku salah 1", "Remedial Mandarin 8x kemarin TT" dan lainnya seputar persekolahan, berubah menjadi 1 frasa mematikan...."JERIT MALAM". "Wa mai aaaa [bahasa tiong hua : "Aku ga mauuuu"] (teriak seorang cewe histeris waktu istirahat) semakin memperburuk atmosfer kelas. Terakhir kali aku menyaksikan suasana seperti ini saat pembagian nilai ulangan Biologi atau Fisika waktu itu aku lupa.... Dimana 1 kelas cuma 3-4 orang yg lulus dengan nilai pas-pasan. Sisanya ngulang karena dibwah 65. Dan atmosfer yang terjadi sekarang jauh lebih parah. Coba bayangkan!! ckckck

             Aku dan gengku yang mulai terganggu dengan isu ini mulai mencari informasi dari geng-geng lain yang tersebar di segala penjuru sekolah. Rupanya begini sistemnya. Jerit Malam adalah event uji nyali dimana kita dilepaskan 1 1 ke hutan dalam setiap 10 menit pada malam pertama retret. Ketika di hutan kita udah ditungguin kakak2 pembimbing yang berpura2 menjadi hantu untuk mengagetkan kita. Celakanya isu miring lebih cepat beredar, seperti ada yang melihat penampakan hantu benaran, ada yang hilang di hutan dan isu ga bener lainnya. Ini yang bikin nyali anak-anak jadi ciut, termasuk aku yang sudah terkenal penakut sejak isu tentang aku tidak berani mandi malam setelah menonton "The Grudge" di bioskop 2 tahun lalu. (Ini perasaan aku kasitau cuma ke 2 orang, tapi entah bagaimana akhirnya bocor jadi 2 kelas yang tahu info ini.... swt....

             Hari H pun tiba. Kita kumpul di depan sekolah 1 jam sebelum Bis berangkat ke, eh kemana yah aku lupa nama daerah retretnya... ada sungai sungai gitu namanya. (Padahal uda 6x kesana .....) Yaudah pokoknya itula yah. Mood anak-anak kelas happy nih pagi. Ada yang foto2, ada yang ke kantin dulu dengan bangga pake baju bebas buat bikin iri anak kelas lain. Ada yang ke kantor guru buat protes nilai, wkwkwkk kacau.... Kok bisa sih semua lupa dengan Jerit Malam, kemaren aja pada takut, hari ini pada semangat. Dasar labil.....

            Sesampainya di rumah retret.... tidak seperti biasa kita di brifing di ruang makan. Kali ini kita brifing di pondok.... Kita dikasitau kalo kali ini, kita akan tidur di tenda di tngah hutan. 1 tenda berisi 4 orang kurang lebihnya. Mulai deh masuk fase-fase membosankan seperti aturan-aturan, rangkaian acara, tujuan acara bla3. Setelah itu kita dikasi waktu sekitar 2 jam untuk istirahat... Bole buat apa aja kecuali melarikan diri dari lokasi wkwkwk. Cewe2 ga salah cuma duduk2 di dalam tenda, mungkin menyusun strategi untuk menghindari Jerit Malam nanti seperti pura-pura pingsan, merayu kakak pembimbing mngkin, atau bawa senter. Ga tau deh, aku kan bukan cewe. Kita para cowo-cowo memilih melupakan jerit malam terlebih dahulu dan mulai main kejar-kejaran sambil mengisi waktu dan mengisi kenangan buat ingatan kita pastinya. (Ga tau umur wkwk)

            Malampun tak terelakkan. Akhirnya kita semua dikumpulkan ke depan gerbang kematian menuju hutan belantara.......hiiiiiiiii..... Mood kelaspun berubah memburuk seketika. Isu-isu miring itu menjadi nyata dipikiranku. Ada yang nangis-nangis. Ada yang pucat. Sedangkan aku sendiri, takut sih.... tapi rela bagi2? wkwkwk.... So, aku memilih memainkan peran pemberani. Aku mulai ngeledekin yang nangis.... Keliling-keliling aku melihat expresi mereka. Tempat ini seperti penghakiman terakhir hidup atau mati wkwkwk...

             Mengapa aku bisa berani tiba2??? Simple.... Karena giliranku meluncur masih lama. Aku urutan sekitar 30an ato 40an kyknya.... so santai aja doeloe :p ..... Akhirnya dipanggil namaku oleh kakak pembina.... Ketakutanku kembali memuncak, tak lupa kumengucapkan doa terakhir sebelum berjalan "Bapa, kedalam tanganMu kuserahkan nyawaku"....

             Aku berjalan pelan-pelan lurus tanpa tujuan karena di depan benar-benar gelap tanpa setitik cahayapun. Kata teman-temanku kakakyang berpura-pura jadi hantu itu ada di kiri atau kanan dari jalur kita, jadi aku siap-siap aja... Setelah 10 langkah, aku melihat ke belakang... oh aku msih blom masuk dunia lain... syukurlah.... Setelah 20 langkah, suara teman-teman yang menyemangatiku di awal sudah tidak kedengaran. Aku berhenti. Didalam pikiranku aku ingin lari kembali, aku sudah sampai di neraka sekarang!!! Tapi kupikir-pikir lagi, kalau aku kembali, apa kata dunia... gengsi dong. Yap kali ini gengsilah yang menyelamatkanku dari ketakutan yang menyelimutiku. Aku memutuskan untuk terus maju.

               30 langkah aku berjalan. Katanya Ada post di tengah-tengah, kok ga kelihatan sih. Aku melangkah pelan-pelan...... Lalu kulihat ada sesuatu di sebelah kanan. Aku dekati, sepertinya aku melihat hantu "aaaaaa AAAA AAA!!!" jeritku..... "Teriak apa sih dek" jawabnya. Ternyata sesosok bayangan itu adalah Satpam yang menjaga pertengahan dari gerbang ke post pertama. Aku kirain hantu, sialan!!! Setelah kejadian itu aku baru sadar, aku belum memasuki hutan... Berarti blom ada uji nyali sebelum sampai di post 1. Setelah itu aku tanpa ragu berlari sekencang-kencangnya sampai post 1.Aku tampak keren dan berani berlari dan akhirnya sampai di post pertama :p
  
                Disini kita dimintai ttd sebagai tanda kita sudah melalui post 1. Ujian yang sebenarnya barulah dimulai. Kali ini benar-benar hutan!!! Ada tali di sebelah kiri dan kanan sebagai patokan kita dalam berjalan. (Agar tidak tersesat). Terdapat lilin2 juga yang menerangi jalan. Aku takut, aku tak berani.... dan akhirnya aku bertemu dengan temanku sebut aja Anton. Rupanya dia benar-benar menunggu aku untuk jalan berdua. Wkwkwk sesuai rencana sebelumnya, akhirnya kita jalan berdua... jadi takutnya tinggal setengah deh :p .... Aku tidak ingat pernah dikagetkan sekalipun oleh kakak-kakak. Seingatku si Antonpun cuma 1x dikagetin. Apa aku yang lupa atau kakakny uda malas yah ngagetinnya. wkwkwkkw

                Di tengah perjalanan, si Anton hilang.... lho tadi dia dibelakangku kok. Apa dia udah diculik sama wewe gombel? "TULONG TOLONG!!!" jerit Anton dari sisi kiri belakangku. Rupanya anak ini terperosok ke dalam jurang. Eh bukan deh, sungai. Eh lebih tepatnya parit kecil. Waw, aku kaget... Apa yang harus kulakukan sekarang. Aku takut ketika menariknya aku ikut terperangkap ke dalam. Sempat aku berpikir untuk lari tinggalkan salah satu sohibku ini. Ini bukan bercanda lho, Serius!!! Tiba-tiba aku ingat kalo Anton uda teman denganku sejak kelas 1 SMP. Lalu kuulurkan tanganku dan menariknya naik. Di penghujung rute, entah bagaimana ceritanya.... Kita keluar bareng 6-7 orang dari hutan. Terus aku diledekin cewe2 deh :(.... karena aku yang awalnya sok berani akhirnya keluar sebagai pecundang. WHAT THE HELL!!!

                Jerit malam telah usai, dilanjutkan dengan acara kebersamaan sekaligus Barbeque... Disini aku diledekin mati-matian sama musuh-musuhku... "Katanya berani, ternyata bla3" dll. Akhirnya aku jadi bahan ledekan.... Aku mulai berpikir..... Tidak bisa seperti ini nih..... Bukan ini ending yang kuharapkan buat jadi kenangan.... Tring!!! Terlintas pikiranku ide yang bisa menyelamatkanku dari kondisi ini. Antonlah prisaiku!!! Aku mulai mem-broadcast cerita heroikku menyelamatkan Anton dari marabahaya dan meledek-ledek gaya meminta tolongnya.... Tidak perlu waktu lama untuk membuat kelas mengalihkan sasaran tembak mereka ke Anton. Akhirnya aku selamat... fiuhhhhh.... Besoknya kita outbond. Ini bukanlah masalah buat cowo-cowo apalagi aku udah terbiasa main di jalan sewaktu kecil. Sedangkan banyak cewe yang gagal. Wkwkwkwk ini baru Happy Ending.

               Akhirnya Bis berangkat pulang ke Sekolah... Retret kita berakhir..... Apa yang telah terjadi, terjadilah.... Biarlah menjadi cerita. Aku uda kecapean.... Badanku sudah tidak kuat lagi.... Untuk berteriak dan bercandapun aku tak mampu lagi.... Sebelum tidur di Bis, aku berkata di dalam hati "Thanks, Toi" (Begitu panggilan akrab Anton).....  Aneh? Itulah masa SMU :)



            
           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar